SINETRON Elif Indonesia tayang perdana di SCTV pada Senin 01 Februari 2016 silam. Sampai dengan saat ini, jumlah episodenya sudah mencapai 15 episode. Namun sayangnya, sinetron ini seolah tenggelam di tengah kepopuleran sinetron Anak Jalanan. Yah, selama satu jam terakhir penayangannya, Elif harus berbentrokan dengan penayangan sinetron unggulan RCTI tersebut.
Pada episode Minggu (14/2) kemarin, Elif Indonesia hanya meraih TVR 1.2 dan share 5.1 persen. Angka ini jelas jauh dibawah ekspetasi SCTV selaku stasiun TV penayangnya. Dari sejak debut, sharenya tak pernah menyentuh angka 10 persen. Lantas, kenapa SCTV masih mempertahankan sinetron ini?
Promosi yang Terlanjur Besar
Saat serial Turki Elif mendapatkan atensi besar dari penonton di Indonesia, SCTV bergerak cepat dengan menggandeng ScreenPlay untuk membuat adaptasi ke versi Indonesia. SCTV pun rutin mempromosikan para pemainnya di sejumlah program musik maupun infotaimentnya. Tentu besar harapan jika sinetron Elif versi Indonesia nya ini dapat menyamai bahkan melampaui kesuksesan penayangan serial aslinya.
Sayangnya, SCTV salah strategi. Elif Season 2 yang tayang di SCTV pada penghujung tahun 2015 ternyata malah tak bergaung. Episode perdananya yang saat itu menyentuh share 27 persen terus menurun digerogoti oleh penonton setia Anak Jalanan. Akibatnya, SCTV bahkan belum tuntas menayangkan versi aslinya dan langsung menggantinya dengan Elif Indonesia yang ceritanya tentu saja sudah bisa ditebak.
Promosi yang kadung besar-besaran tentu saja membuat SCTV berpikir dua kali sebelum menamatkan sinetron ini. Apa kata media jika baru tayang, Elif Indonesia langsung ditamatkan.
Beli Lisensi
Tak sama seperti sinetron pada umumnya, PH yang memproduksi serial Elif Indonesia harus membeli lisensi cerita aslinya per episodenya. Biasanya lisensi ini dipatok per episode dengan tarif yang telah disepakati. Layaknya ajang pencarian bakat di TV seperti Indonesian Idol atau X Factor, pembelian paket lisensi ini biasanya per 26 episode atau dengan jumlah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Harganya pun bisa jadi lebih mahal ketimbang membeli serial aslinya sendiri. Biasanya ada staf ahli dari negara asal yang didatangkan untuk eksekusi ke versi negera yang membeli lisensinya. Di situ juga ada biaya konsultasi yang biasanya memakan harga yang tak sedikit.Dengan demikian, SCTV bisa saja menamatkan Elif Indonesia di paket lisensi episodenya berakhir.
Sudah Terlanjur Stock Banyak Episode
Sebelum ditayangkan stripping, pihak produksi Elif Indonesia pasti sudah menabung episode yang nantinya akan ditayangkan di SCTV. Bisa saja, jumlah episodenya ini terlanjur sudah banyak. Walaupun banyak juga sinetron yang dipangkas ceritanya, padahal sudah terlanjur syuting. Ambil contoh seperti Aku Suka Dia Stefan William yang tamat walau episodenya belum berakhir.
Berharap Keajaiban Pindah Jam Tayang
Mulai Senin (15/2), Elif Indonesia tayang lebih awal di slot pukul 15.00 WIB. Di slotnya yang baru, rivalnya tak seberat saat ditempatkan di slotnya yang lalu. Di jam ini, pesaing terkuat Elif Indonesia hanya Uttaran dan Katakan Putus yang cukup mendominasi di slot sore. Mampukah Elif Indonesia memperbaiki peformanya? Atau dalam hitungan seminggu ke depan, segera berakhir penayangannya? Patut kita tunggu langkah SCTV selanjutnya!
0 komentar:
Posting Komentar