PEFORMA SCTV memang sedang mengalami masa suram hampir selama dua bulan belakangan ini. Tak hanya program primetimenya yang sepi penonton, tapi peforma program sorenya juga terbilang sangat jauh dari ekspetasi SCTV. Dua program terbarunya, serial Turki Status Palsu dan reality show Tolong harus berakhir penayangannya karena peforma dua program ini yang terbilang jelek.
Serial Turki Status Palsu merupakan remake dari drama Korea sukses bertajuk Full House. Ceritanya ringan dan menghibur, sayangnya penonton nampak tak antusias dengan produk Turki yang termasuk fresh ini. Salah satu penyebab dihentikan penayangan Status Palsu ini tentu saja karena rating rendah yang didapatkannya. Sejak ditayangkan perdana, Status Palsu kalah saing dengan sejumlah program di TV lain.
Episode Jum'at (26/2) sebelum diberhentikan, Status Palsu hanya meraih TVR 0,7 dan share 5,3 persen. Sedangkan reality show Status Palsu pada hari yang sama juga meraih rating yang rendah, sedikit lebih baik memang namun tak dapat dibilang bagus karena hanya meraih TVR 1,0 dan share 6,8 persen. Pada hari Sabtu (27/2), Tolong tidak tayang dan baru tayang kembali pada hari Minggu (28/2).
Peforma Tolong mengalami kenaikan di hari Minggu dengan meraih TVR 1,8 dan share 11,4 persen. Sayangnya, SCTV tak memberikan kesempatan untuk Tolong karena dianggap lemah di slot weekdays. Keputusan yang terbilang tergesa-gesa, karena program Tolong memang lebih cocok ditempatkan di slot weekend ketimbang ditayangkan setiap hari.
Sebagai pengganti slot yang ditinggalkan Status Palsu dan Tolong, SCTV menghadirkan dua FTV yang dibintangi oleh Stefan William. Popularitas bintang Anak Jalanan yang sedang meroket ini tentu membuat SCTV berharap dapat merebut perhatian penonton melalui FTV lawas yang dibintangi Stefan William.
0 komentar:
Posting Komentar