Wajib Nonton!

ADVERTISING

MAU JUTAAN PASANG MATA MELIHAT PRODUK ANDA? TERTARIK MEMASANG IKLAN DI WEBSITE KAMI? HUBUNGI TIM ADVERTISING KAMI DI 082112496861.

PAKET USB ISI DRAMA KOREA

Sabtu, 18 Juni 2016

Mengenal Sistem Eksklusifitas Artis Sinetron di RCTI dan SCTV!


PERSAINGAN antar stasiun TV untuk merebut perhatian penonton dari tahun ke tahun semakin ketat. Jika di era tahun 2000-an, sebuah PH (Production House) dapat menyetor berbagai judul program atau sinetron untuk banyak stasiun TV, maka di era sekarang, sistem eksklusifitas menjadi harga wajib yang diterapkan.


Ambil contoh untuk tahun 2006, SinemArt masih menyetor judul untuk banyak TV seperti RCTI, SCTV, TPI hingga Global TV. SinemArt sukses menjadi salah satu stasiun TV yang berhasil mengimbangi dominasi PH seperti Multivision Plus yang sudah lebih lama berdiri dan berkibar menjadi PH sinetron terpopuler di Indonesia. MD Entertaiment juga dengan cepat melejit menjadi PH lain yang menjanjikan selain SinemArt. 

Mulainya era sinetron stripping membelah SinemArt dan MD Entertaiment. SinemArt akhirnya hanya menyetor sinetronnya untuk RCTI, sedangkan SCTV mengandalkan MD Entertaiment menjadi tulang punggung andalannya. Kala itu, Indosiar sesekali menghimpit kedua stasiun TV itu melalui sinetron produksi Soraya Intercine Films melalui sinetron-sinetron 'ajaib' nya yang fenomenal seperti Inayah hingga Muslimah.

Kongsi SCTV dan MD pecah sehingga SCTV memasok berbagai judul sinetron dari PH-PH lain seperti ScreenPlay, Starvision, Amanah Surga Production (ASP) hingga Mega Kreasi Film (MKF). Sementara itu, RCTI masih setia menjalin kerja sama dengan SinemArt.

Mulai sejak itu, SCTV tak hanya mengandalkan satu PH pemasok sinetron saja. Seperti saat ini misalnya, Super Puber (ScreenPlay), Para Pencatri Tuhan (Demi Gisela Citra Sinema), 3 Semprul Mengejar Surga 4 (Starvision), Romeo dan Juminten dan Mermaid in Love (Mega Kreasi Films), Surga yang Kedua (ASP). Bukan hal yang mengherankan jika artis-artis PH masing-masing sinetron dapat hijrah dari satu PH ke PH lainnya.

Hal ini diutarakan oleh salah seorang manajer artis terkenal yang besar namanya berkat SCTV. Melalui obrolan santai dengan penulis, sang manajer mengungkapkan jika sistem eksklusifitas di SCTV saat ini tidak terikat pada satu PH saja, melainkan ada pada stasiun TV nya. Jadi si artis A bisa main di PH mana saja, selama sinetron itu ditayangkan oleh SCTV.

Dengan sistem seperti ini sebenarnya lebih menguntungkan si artis. Artis lebih berkembang dan tidak stuck pada satu peran monoton yang biasanya diberikan oleh PH bersangkutan. Sang artis juga bisa menjadi bintang tamu talkshow atau program komedi lain di TV tetangga selama tidak main sinetron produksi mereka.

Berbeda dengan SCTV, RCTI masih mengikat artisnya secara eksklusif dalam satu rumah produksi. Artis-artis kelas A SinemArt tentu tak bisa bermain di produksi sinetron lain selain SinemArt. Jika artis yang pernah jadi andalannya tiba-tiba bermain sinetron di TV tetangga, itu artinya kontrak antara kedua belah pihak sudah tuntas.

Ambil contoh pesinetron cantik Nabila Syakieb yang besar di SinemArt melalui sinetron-sinetron berating tinggi seperti Anakku Bukan Anakku, Aku Bukan Untukmu, Cinta & Anugerah hingga Anugerah. Nabila sendiri saat ini bermain sinetron Surga yang Kedua produksi ASP, padahal sebelumnya Nabila sempat bernaung di bawah ScreenPlay melalui sinetron Detak Cinta.

Selain Nabila, Naysilla Mirdad juga mengikuti rekam jejak sang rekan sejawatan. Terkenal berkat sinetron Liontin, Intan, hingga Cahaya yang merupakan produksi SinemArt, kini Nay hijrah ke Mega Kreasi Films ke SCTV melalui sinetron Romeo dan Juminten. Selain Nay, Nikita Willy kabarnya juga akan mengisi deretan artis andalan stasiun dibawah kepemimpinan Harsiwi Ahmad tersebut.

Nah, pengecualian untuk program talkshow, baik artis sinetron RCTI maupun SCTV 'lebih' murah hati mengizinkan artisnya tampil sebagai narasumber di program talkshow. Dengan catatan, si artis bersangkutan harus meminta izin terlebih dahulu kepada PH dan stasiun TV bersangkutan.

Nah, menurut Anda lebih enak sistem eksklusifitas yang mana?

2 komentar:

  1. Makanya nggak berkembang dunia hiburan indo jdnya klw si artis hny tampil di tv itu saja,

    BalasHapus
  2. Meski Sinemart Bkn Productions Lain

    BalasHapus

Copyright © Dunia TV | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top