MENJAMURNYA TV lokal di Indonesia bukan hal yang baru. Jika dihitung, mungkin ada puluhan TV lokal yang menyebar dari Sabang hingga Merauke. Ketatnya persaingan antara sesama TV lokal banyak juga yang membuat stasiun TV daerah tersebut gulung tikar. Salah satu penyebabnya tentu saja pemasukan yang tak bisa menutupi biaya produksi program yang ditayangkan.
Diantara banyaknya stasiun TV lokal, Anda mungkin tak asing dengan stasiun TV seperti Jak TV, JTV, KTV hingga InTV. Nah, bicara masalah pemasukan TV lokal, darimana sih pendapatan mereka?
Berbeda dengan TV Nasional yang kebanjiran iklan komersial, para pemilik produk tentu pilah-pilih untuk memasang iklan mereka di TV yang kurang terkenal. Dari sini, pemilik TV lokal harus putar otak untuk tetap bisa bertahan. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan menempatkan built in atau memberikan slot khusus blocking time pada produk tertentu.
Pernah menonton program yang dilabeli Inspirasi Sehat di pagi hari? Nah, biasanya ada klinik yang dipromosikan secara 'kasar' di sana. Tak gratis, tentu saja pemilik klinik kesehatan harus membayar biaya promosi mereka pada TV lokal yang menayangkannya.
Tak hanya produk saja, calon kepala daerah bahkan bisa membayar untuk promosi mereka berdebat di program reguler TV lokal bersangkutan loh.
Beda lagi dengan slot produk Lejel yang biasanya banyak dijumpai di TV-TV lokal. Mereka membeli blocking time iklan produk mereka selama 30 - 60 menit sekali tayang. Dibandingkan memasang iklan di TV nasional yang tarif per detiknya puluhan juta, mungkin lebih menghemat budget promosi dengan membeli slot lama namun dengan tarif yang ramah bukan?
Selain masalah pendapatan, biasanya ongkos produksi sebuah program pasti ditekan benar. Misalnya dengan membuat program bersumber dari Youtube hingga set program yang ala kadarnya. Pernah lihat program ala The Comment Net. TV tapi set belakang presenternya cuma punya 1 TV plasma plus dua kursi?
Well, apapun dilakukan untuk mempertahankan eksistensi. Namun jika ingin maju, hendaknya program yang dibuat diproduksi secara lebih kreatif dengan talent yang kinclong dilihat dan lihai berbicara. Setuju?
0 komentar:
Posting Komentar