DUA tahun silam tepatnya di tahun 2015, RCTI pernah menghadirkan sinetron sahur berjudul Ngantri ke Surga The Series yang dibintangi oleh para personil Wali Band. Kala itu, sinetron cukup menjadi andalan di slot jam tayang sahur.
Dua tahun berselang, RCTI kembali menghadirkan sinetron baru yang dibintangi oleh para personil Wali Band. Bukan produksi SinemArt lagi, RCTI kembali mengandalkan MNC Pictures. Lantas, apakah kali ini sinetron baru berjudul Amanah Wali ini mampu mengungguli sinetron sahur Para Pencari Tuhan Jilid 11 yang tayang di SCTV?
Menariknya, premis cerita Amanah Wali terasa mirip dengan season awal Para Pencari Tuhan yang mengisahkan pertobatan pertemanan dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah sinopsis Amanah Wali RCTI:
Apa jadinya jika keempat pemuda dengan latar belakang yang berbeda
dipertemukan di sebuah Pesantren? Empat pemuda yang masih mencari
identitas diri. Apoy si preman pasar, Tomi si pembalap liar, Ovie si
Pencopet budiman, dan Faank si pengamen Punk. Kehidupan mereka jauh dari
kata kewajaran, di mana masing- masing dari mereka mempunyai sisi
keunikan sendiri. Apoy yang merupakan jawara pasar, sangat lantang
memalak pedagang pasar atas dasar keamanan. Tapi, di balik itu, dirinya
selalu menciut dan nurut jika suara perintah emaknya sudah terdengar.
Lain lagi dengan Tomi si anak pembisnis tersohor yang selalu membuat
kegaduhan di jalananan. Orang tuanya pun hingga habis pikir untuk
meluruskan tabiat anaknya tersebut. Lain lagi dengan Ovie, si Pencopet
melankolis yang sangat mempercayai ramalan orang gila yang mengatakan
sisa hidupnya tinggal 40 hari lagi. Hal tersebutlah yang mengantarkannya
ia ke pesantren untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan memperbaiki
diri. Dan kehidupan pasar pula yang mempertemukannya dengan Faank, si
anak Punk yang suka bikin onar.
Suatu ketika Satpol PP menggelar razia gelandangan, mereka melihat
keberadaan Ovie dan Faank yang pada saat itu sedang berjalan dengan
pakaian yang kumuh dan kucel ala –ala anak Punk. Ovie dan Faank pun
berlarian, hingga mereka berdua dipertemukan di sebuah mobil box
pengangakat sayuran yang mengantarkan mereka ke daerah pedalaman di mana
terdapat sebuah pesantren bernama An Nur.
Di balik kejadian itu, rupanya Maghda, seorang reporter yang sedang mencari berita dan meliput razia Satpol PP tersebut, mengikuti mobil yang mengangkut Ovie dan Faank Hingga mobil tersebut berhenti di pesantren.
Sesampainya di Pesantren, semua orang heboh melihat ada orang tak
dikenal masuk ke dalam pesantren dengan mobil box, ironisnya Ovie yang
saat itu juga masuk ke dalam mobil Box tersebut ditemukan pingsan, orang
– orang menggaap Ovie sudah mati, termasuk Apoy dan Tomi yang saat itu
baru saja diantarkan masuk pesantren oleh orang mereka. Sementara itu,
Faank yang melihat keadaan tersebut langsung lompat dan lari ketika box
tersebut dibuka. Suasana pesantren heboh melihat ulah kedatangan mereka,
termasuk Hj. Imron si Pemilik Pesantren. Walau berbuat gaduh, Hj. Imron
dan Ummi Aida (istrinya) menggaggap mereka sebagai tamu dan menawarkan
mereka memperbaiki diri dan belajar agama di Pesantren miliknya.
Suasana kehidupan pesantren berubah ketika kedatangan mereka, tidak ada
sedikit pun niat mereka ingin masuk pesantren, terkecuali Ovie yang
memang hendak menghabisakan sisa hidupnya dengan kusyuk beribadah di
sana. Tapi semua berubah pikiran ketika melihat santri – santri cantik
di sana. Adalah Fathin yang membuat hati Faank Jatuh cinta yang begitu
dalam. Fathin adalah Putri kesayang dari pemilik pesantren, Hj. Imron
dan Ummi Aida. Sayangnya Faank harus berhadapan dengan Faruk, salah satu
santri pesantren yang lebih dulu menyukai Fathin.
Selama di pesantren, Ovie memberikan contoh yang baik untuk teman –
temannya, Ovie seakan menemukan hidupnya kembali, hidup yang jauh dari
nilai – nilai agama kini perlahan hilang tertutupi semangat yang kuat
untuk beribadah, walaupun selalu dibayang-bayangi dengan kecemasan
kematian yang akan segera datang menghampirinya. Apoy dan Tomi pun
bertanya – tanya melihat perubahan drastis yang diperlihatkan mantan
pencopet tersebut.
Berbeda dengan Ovie, perasaan suka yang dipendam Faank terhadap Fathin,
menjadi gejolak dalam diri Faank. Faank bingung antara memilih tetap
konsisten dengan idealismenya sebagai anak Punk, atau perlahan merubah
tampilan dan tabiatnya agar Fathin bisa sedikit tertarik pada dirinya.
Dan pergejolakan hati beberapa insan tersebut baru dimulai...
0 komentar:
Posting Komentar