Wajib Nonton!

ADVERTISING

MAU JUTAAN PASANG MATA MELIHAT PRODUK ANDA? TERTARIK MEMASANG IKLAN DI WEBSITE KAMI? HUBUNGI TIM ADVERTISING KAMI DI 082112496861.

PAKET USB ISI DRAMA KOREA

Senin, 25 April 2016

Terpuruk dengan Sinetronnya, Apa yang Mesti Dilakukan SCTV untuk Bangkit?

SCTV sedang mengalami krisis rating sepanjang tahun 2016 ini. Sejumlah program primetimenya bahkan nyaris tak terdengar gaungnya. Beberapa sinetron yang diunggulkan seperti Halilintar, Rahasia Cinta, Elif Indonesia hingga Aku Jatuh Cinta tak dapat melawan dominasi sinetron RCTI yang kokoh di deretan 10 besar program yang paling banyak ditonton. Lantas, apa yang salah sebenarnya dari SCTV sehingga masih terpuruk seperti saat ini?

Sekedar mengingatkan Anda, SCTV pernah mengalami masa seperti ini setelah hengkangnya MD Entertaiment yang selama beberapa tahun silam sempat menjadi andalan  SCTV untuk melawan SinemArt yang berada di sisi RCTI. 

Kala itu, SCTV juga mencoba berbagai rumus cerita hingga Putih Abu-Abu dari ScreenPlay kembali memupuk imej SCTV sebagai Televisi Sinetron dan FTV. Sinetron ini juga berhasil mengangkat nama Eza Gionino dan BLINK yang saat itu merupakan pendatang baru di industri stripping tanah air.

Keberhasilan ScreenPlay menciptakan tren sinetron remaja lantas membuat stasiun dibawah naungan Emtek ini mempercayakan judul-judul lainnya untuk ditangani oleh PH tersebut. Berbagai judul sukses seperti Pesantren & Rock n Roll, Kupinang Kau dengan Bismillah, Si Biang Kerok, Love in Paris, Diam-Diam Suka hingga High School Love Story.

Kehadiran Amanah Surga Production (ASP) dengan Ganteng-Ganteng Serigala merubah segalanya. SCTV banyak memasok sinetron dari ASP untuk program primetimenya dan membuat ScreenPlay hanya menyetor 1 - 2 judul saja.


Usai GGS surut, SCTV mulai terpuruk untuk menemukan penggantinya yang kokoh. Keadaan semakin buruk kala sinetron Anak Jalanan tayang dan mulai mendominasi di jam tayangnya. Sinetron yang dibintangi Stefan William ini selanjutnya menjadi pemuncak rating selama berbulan-bulan sampai dengan artikel ini diterbitkan.

SCTV pun membuat langkah baru dengan menayangkan serial asing di jam primetime. Sayang, serial seperti Elif Season 2 dan Naagin tak berkutik menghadapi ketatnya persaingan primetime di TV Nasional. Stasiun berusia 26 tahun ini kembali ke habitatnya dengan menayangkan sinetron di jam primetime.

Mulai dari slot 5 sore hingga 10 malam SCTV dipasok dari berbagai PH : Candra Kirana (Starvision), Surga yang Kedua (Amanah Surga Production), Haji Belajar Ngaji (ScreenPlay) dan Anak Menteng (Amanah Surga Production).

Dari 4 judul diatas, seluruhnya bahkan kesusahan untuk menggapai share 10 persen. Sinetron baru Nabila Syakieb pun masih jauh dari harapan walau sudah mengusung tema drama poligami. Lantas program/sinetron apa yang mampu mengembalikan kejayaan SCTV?

Poinnya adalah mencari genre baru yang belum terjamah oleh rival. Tak harus menjadi following jika sebuah genre sukses. Tengoklah ketika Anak Jalanan sukses, SCTV mencoba menduplikat melalui sinetron Anak Menteng dan Halilintar. Hasilnya? Nihil. Bukan respon hangat yang diterima, melainkan bullying yang didapat!


1 komentar:

  1. Coba aja pangeran gak di bungkus mungkin sctv masih mendapat rating bagus..

    BalasHapus

Copyright © Dunia TV | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top