PERNAH merasa terganggu dengan kehadiran billboard raksasa berisikan iklan di sinetron-sinetron SCTV? Atau mungkin pernah melihat botol sirup yang mereknya terpampang nyata dalam film Habibie & Ainun?
Semua yang penulis sebutkan diatas merupakan salah satu bentuk product placement. Dalam perkembangannya, insan periklanan tidak lagi terpatok memasang iklan pada slot break iklan sebuah program televisi. Cara tersebut memang masih lazim digunakan seperti sekarang ini, namun yang perlu Anda tahu adalah tentang kecenderungan penonton yang akan memindahkan channelnya kala iklan tiba. Anda termasuk salah satunya?
Untuk memaksimalkan sebuah produk dikenalkan secara baik pada calon konsumennya, maka cara-cara lain ditempuh. Misalkan layar televisi Anda tiba-tiba mengecil dan muncul informasi sebuah produk pada sisi atas dan bawah layar TV Anda. Lazimnya hal ini terjadi pada program-program olahraga yang disiarkan secara langsung, misalnya pertandingan sepakbola.
Product Placement sebenarnya bukan hal yang baru lagi, karena di industri film benua Eropa dan Amerika, hal ini sudah dikenal sejak tahun 1927. Dalam film Wings yang merupakan film pertama pemenang Oscar, sudah ada product placement untuk sebuah produk perusahaan cokelat. Hal ini semakin jamak dilakukan di Hollywood sejak dekade 1980-an
Di Indonesia, hal ini juga makin sering dilakukan. Yang penulis masih ingat adalah kala sinetron produksi MD Entertaiment tayang di Indosiar. Sinetron seperti Nada Cinta sering sekali menampilkan product placement yang cenderung menganggu jalan cerita. Pemainnya malah sibuk berdialog "Makan Permen ini bikin nafas kita semakin segar" sambil kamera mengambil dengan jelas produk permen tersebut.
Lain lagi dengan program TV non-sinetron. Product placement biasanya hadir dalam bentuk logo besar yang ada pada LED program tersebut. Tagline programnya biasanya berupa judul program diiringi dengan kata Bersama atau Didukung Oleh. Hal ini paling sering dilihat di sejumlah program in-house milik Indosiar atau Trans TV dan Trans 7.
Kehadiran product placement bisa dimaklumi, ini merupakan cara sebuah program dapat survive. Namun hal ini seringkali menganggu penonton. Penempatan product placement yang cerdas sudah seharusnya dikembangkan. Bagaimana membuat sebuah pruduct placement terlihat indah dan tak seperti jualan adalah PR para industri kreatif.
Lucunya, ANTV melakukan terobosan baru dengan menempatkan product placement pada serial-serial India nya. Serial seperti Uttaran misalnya. Produk sebuah kartu telekomunikasi asal Indonesia nampak bertebaran di sejumlah set tempat Uttaran. Jangan kaget dulu, ANTV melakukan hal ini melalui proses editing.
Jadi jangan heran jika ke depannya, kia akan menemukan hal-hal yang lebih 'gila' lainnya pada tayangan televisi di Indonesia.
ada penampakannya?
BalasHapus