SISTEM season untuk sebuah drama seri, belakangan mulai sering dipakai untuk sinetron Indonesia. Bukan hal yang baru, sistem season sudah ada sejak tahun 1990-an di Indonesia. Sinetron seperti Tersanjung dulu bahkan bertahan hingga 7 musim penayangan dengan total 360 episode. Beberapa sinetron Ramadhan yang sukses seperti Doaku Harapanku, Doa dan Anugerah, Doa Membawa Berkah hingga Hikmah juga ditayangkan beberapa musim.
Beranjak ke tahun 2000-an, Anda tentu ingat dengan sinetron stripping fenomenal Cinta Fitri bukan? Sinetron ini masih jadi yang terpanjang untuk sinetron seasonal dengan total episode mencapai 1000-an. Walau demikian, cerita antar season saling berkaitan.
Belakangan, sistem seasonal tak lagi seperti dulu. Jika dulu antar season masih berkesinambungan cerita, maka sistem season sekarang benar-benar keluar dari pakem tersebut. Bukan merupakan kelanjutan, sinetron season saat ini lebih banyak mengulang cerita season pertamanya dengan nama dan karakter baru namun dengan cerita yang serupa.
Hal ini terjadi pada sejumlah sinetron seperti Tendangan Si Madun, Ganteng-Ganteng Serigala hingga Pangeran. Yang terbaru dan akan tayang adalah Mermaid in Love 2 Dunia yang bukan merupakan kelanjutan season pertamanya.
Hal ini berdampak pada pengulangan cerita yang monoton. Sejumlah sinetron tersebut dibentuk dengan pondasi cerita yang mirip dengan cerita pertamanya. Padahal, sistem season itu seharusnya merupakan kelanjutan cerita dari season sebelumnya dengan sentuhan cerita yang lebih seru.
Penambahan dan pengurangan karakter sudah lazim terjadi pada drama seri seasonal. Namun pengulangan cerita yang sama dengan season sebelumnya mungkin tak layak disebut sebagai sinetron seasonal. Lebih cocok reborn mungkin?
0 komentar:
Posting Komentar