SENIN (27/03) kami menghadiri premier film terbaru produksi MD Pictures, Danur. Film horor yang diangkat dari kisah nyata Risa Saraswati ini mendapuk Prilly Latuconsina yang berperan sebagai Risa. Tak hanya itu, Shareefa Daanish juga turut memperkuat deretan pemain utamanya dengan berperan sebagai Asih, sosok kuntilanak penunggu pohon beringin.
Hadir di tengah serbuan film drama dan komedi yang saat ini menghiasi bioskop, Danur menawarkan sesuatu yang sebenarnya cukup menyegarkan. Alur cerita yang disajikan juga terbilang rapi walau beberapa bagian masih terasa kurang greget. Judul Danur sendiri mendefinisikan bau amis mayat yang biasanya menjadi penanda kehadiran hantu.
Awal cerita menunjukkan sosok Risa (Prilly Latuconsina) yang sedang memainkan piano dengan menyanyikan lagu Boneka Abdi yang bernuansa lagu Sunda. Saat lagu dinyanyikan, tiga sosok hantu kecil berwajah seram tampak di belakang Risa.
Cerita kemudian mengisahkan masa kecil Risa (Asha Kanyeri) yang kesepian. Ibunya sibuk bekerja, sedangkan ayahnya dinas ke luar negeri dan hanya pulang setengah tahun sekali. Di hari ulang tahunnya, Risa meminta teman yang dapat diajak bermain. Tiga sosok anak kecil yang sedang bermain petak umpet membuat Risa heran. Tanpa rasa takut, Risa pun bergabung dalam permainan tersebut.
Ely (Kinaryosih), ibu Risa, mulai merasakan keganjilan di rumahnya. Banyak coretan di lantai dan mainan berserakan. Awalnya Ely mengira hal itu perbuatan Risa, namun Risa mengelak dengan mengatakan itu semua perbuatan teman barunya. Tentu saja Ely tak dapat melihat siapapun selain anaknya.
Ely mengundang temannya yang seorang psikolog untuk menyembuhkan Risa, namun sang teman tercengang saat melihat kursi di ruang tamu bergerak sendiri. Sang teman pun tak dapat menolong dan memilih pergi.
Tak ada pilihan, Ely terpaksa menyetujui saran pembantu di rumahnya yang mengenalkannya dengan seorang paranormal, Ki Asep (Jose Rizal). Ki Asep menemukan tiga sosok hantu: William (Wesley Andrew), Jansen (Kevin Bzezovski), dan Peter (Gamaharitz). Ketiga nya merupakan sosok hantu cilik yang mati di rumah yang sekarang ditempati Ely dan Risa.
Risa hampir tewas saat hampir melompati batas pagar lantai dua rumahnya. Ki Asep membukakan mata batin Risa untuk dapat melihat sosok menyeramkan teman-teman hantunya. Risa histeris dan sejak saat itu tidak dapat melihat teman-teman hantunya. Risa dan keluarganya pun pindah ke rumah lain.
Risa sudah dewasa dan memiliki seorang adik perempuan bernama Riri (Sandrinna Michelle). Neneknya yang sedang sakit membuat Risa dan Riri kembali ke rumah lamanya. Andri (Indra Brotolaras) yang merupakan sepupu Risa turut menjaga sang nenek.
Cerita selanjutnya bergulir mulai menegangkan kala Riri menemukan sisir di dekat pohon beringin dan membawanya pulang ke rumah. Saat malam menjelang, sosok wanita misterius bernama Asih (Shareefa Daanish) muncul dengan tampilan seperti seorang perawat. Ia tak banyak berbicara selain mengangguk dan membuat kaget Risa.
Risa mengira jika Asih adalah perawat baru yang dikirim oleh tantenya untuk mengurusi sang nenek. Sejak saat itu, teror menyeramkan pun mulai menimpa Risa dan Andri. Riri juga berada dalam bahaya saat jiwanya dibawa Asih yang merindukan anaknya yang juga telah tewas.
***
Sampai disini plot masih rapih dengan alur yang sebetulnya cukup menjanjikan. Beberapa teror yang dihadirkan cukup membuat bulu kuduk penonton berdiri. Sayangnya, karakter Asih terasa komikal saat berusaha menampilkan wajah seram seperti hantu Jepang. Bukannya seram, penonton yang saat itu kebetulan berada di samping penulis ikut tertawa dengan wajah konyol sang hantu.
Pemilihan sudut pandang Risa di awal juga terasa kurang nge-twist karena penonton sudah tahu dari awal jika keganjilan yang ada pada Risa merupakan ulah hantu-hantu cilik. Alangkah lebih baiknya jika sudut pandang di awal menunjukkan keganjilan dari Ely yang curiga dengan perilaku tak wajar anaknya. Ketegangan dapat terbangun lebih baik jika plot tak menampilkan sudut pandang Risa yang sudah membongkar alur cerita.
Beberapa bagian film juga masih terasa mencomot beberapa film horor luar negeri seperti Sadako hingga Insidious. Asih bisa keluar berjalan menembus kaca layaknya Sadako yang keluar dari layar televisi. Risa yang masuk ke dimensi dunia lain untuk menyelamatkan Riri yang dibawa Asih juga terasa mirip saat karakter Josh (Patrick Wilson) mencoba menyelamatkan Dalton (Ty Simkins) dari dimensi dunia iblis merah.
Well, kehadiran nenek Risa yang diperankan Inggrid Wijdanarko seolah cuma jadi tempelan untuk mengembalikan Risa ke rumah lamanya saja. Penampilan nenek Risa yang bahkan lebih seram dari hantu utamanya juga cuma membuat penonton berguman,"Kok neneknya lebih serem dari setannya."
Harusnya plot Danur bisa lebih baik dari yang sudah disajikan saat ini. Di luar kritikan itu, Danur cukup layak untuk ditonton dibandingkan beberapa film horor murahan yang beberapa tahun silam beredar.
Kami memberikan nilai 6.5 untuk film Danur. Nah, siap-siap untuk digentayangi 30 Maret 2017 mendatang ya!
Saya udh nonton.. And then sy stuju dgn reviewnya. Sbnrnya film ini bknnya buruk tp ga maksimal, Sy nonton krn sy pnasaran dgn ceritanya danur tp stlh ditonton jujur sy kecewa dgn jln ceritanya, secara danur kn ceritanya tntang peter cs tp knp scennya lebih byk ke hntu sii asih itu. Sgt disayangkan skali sy brharap bisa ditakut2in sama danut tpy trnyata engga! Coba aja peter cs mengizinkan danur mnceritakan tntang hidup mreka scara utuh Dr mulai mreka lahir trus mati ktmu risa and bisa brteman sma risa.. Psti nih film bakalan jauh lbih kren.. Tp syg peter cs ga ngizinin kta penulisnya sih mreka ga mau masalalunya diungkit2 lgi, mreka ga mau liat darah,ga mau liat bunuh2an makanya film danur brbeda sama bukunya. Wajar sii pnonton pd kecewa,, pnonton kn brharapnya kisah si risa n peter csnya itu lbih diperkuat, dibandingkan dgn hntu si asih itu. N Soalnya 5 hntu ini emg bnran nyata adanya, coba nih film sesuai sma buku, psti ga bakal nih film diizin tayang sma peter cs. Jd emg suaah sih bikin film dr kisah nyata mnding bikin film yg fiktif skalian! Sy bknnya nyesel udh nonton nih film cuma sgt disayngkn ajjah ceritanya ga ada gregetnya sama sekali!
BalasHapusIya
BalasHapus