HADIR pertama kali di tahun 2007, InBox SCTV sukses menjadi pelopor program musik di slot pagi hari. Beberapa bulan kemudian lahirlah DahSyat RCTI yang kemudian jadi rival abadi untuk InBox. Selain DahSyat, program seperti Derings (Trans TV) dan Mantap (ANTV) yang berusaha mengikuti jejak sukses dua pendahulunya harus 'bungkus' lebih dulu beberapa tahun silam.
Walau begitu, InBox dan DahSyat tak bisa lagi dikategorikan sebagai program musik. Pergeseran konten yang tadinya full musik berubah menjadi penuh gimmick dan candaan para presenternya. DahSyat lebih suka mengulik tentang kehidupan pribadi presenter dan settingan-settingan bintang tamunya, sedangkan InBox malah menyibukkan diri dengan konten kontes tari atau masak yang disiarkan secara langsung.
Chart musik yang cukup ditunggu penikmat musik Indonesia sempat ditiadakan. Padahal items segmen ini bisa jadi barometer lagu-lagu terkini yang sedang jadi primadona.
Mulai tanggal 30 April 2016 kemarin, InBox SCTV mendadak lenyap dari layar kaca. Banyak pertanyaan yang ditujukan untuk kami, apakah benar InBox SCTV 'bungkus' karena rating yang kurang memadai. Well, jawabannya dapat ditemukan melalui akun official InBox.
"#Nginbox bakal rehat sejenak dan nantinya akan hadir dengan konsep baru!", posting admin InBix di akun @InboxSCTV_.
Konsep InBox selama ini memang kebanyakan sibuk bergimmick ria di luar ruangan. Jika InBox rehat sejenak dan kemudian hadir dengan konsep baru, akankah ciri khas studio outdoor tetap dipertahankan dan diganti baru?
Mudah-mudahan InBox kembali ke jalan yang benar sebagai barometer program musik Indonesia yang berkualitas ya!
0 komentar:
Posting Komentar