Wajib Nonton!

ADVERTISING

MAU JUTAAN PASANG MATA MELIHAT PRODUK ANDA? TERTARIK MEMASANG IKLAN DI WEBSITE KAMI? HUBUNGI TIM ADVERTISING KAMI DI 082112496861.

PAKET USB ISI DRAMA KOREA

Jumat, 06 Mei 2016

Tak Sesukses Preman Pensiun, Apa yang Salah dengan Kabayang Sekolah Lagi?

SUKSESNYA program Situasi Komedi (Sitkom) Preman Pensiun dan Tukang Ojek Pengkolan (TOP) membuat RCTI mengandalkan genre serupa di slot sore. Saat ini, RCTI menayangkan Kabayan Sekolah Lagi dan Tukang Ojek Pengkolan dari mulai pukul 16.30 - 18.30 WIB.


Kabayan Sekolah Lagi yang dibintangi oleh Mat Drajat ini nyatanya tak seheboh seperti kehadiran dua pendahulunya. Malahan, TOP yang sudah hampir setahun hadir di RCTI jauh melampaui rating Kabayan. Apa yang membuat Kabayan direspon cukup dingin oleh penonton di Indonesia?

Kami sangat mengapresiasi dengan hadirnya Kabayan di layar kaca. Settingnya jauh dari studio persari atau cibubur yang biasanya sering dipakai oleh sinetron Indonesia. Mengambil tokoh imajinatif dari budaya Sunda, membuat karakter Kabayan sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Namun dikenal saja tak cukup membuat penonton merasa terikat.

Jika Anda penonton setia Kabayan pasti sadar benar jika sitkom ini memakai backsound musik yang kental akan musik Sunda. Orang Sunda tentu senang dengan hal ini, namun perlu diingat jika masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dan latar belakang yang berbeda. Walau sempat berhasil menerapkan pola yang sama di Preman Pensiun, namun perlu diingat latar cerita keduanya berbeda.

Preman Pensiun hadir dengan berbagai karakter penokohan yang kuat. Mat Drajat boleh saja berhasil memerankan sosok preman Komar yang garang di luar namun ternyata takut istri. Tapi di sitkom Kabayan, Mat Drajat seolah masih belum bisa melepaskan imej tersebut. Padahal jelas jika kedua karakter ini berbeda.

Konfliknya juga hadir terlalu sinetron. Hubungan Kabayan dan Nyi Iteung tak direstui Abah sehingga banyak konflik muncul dari sini. Konflik semacam ini sudah lazim digunakan di berbagai judul sinetron walau pengemasannya berbeda. Kabayan harus pintar menempatkan humor yang bisa diterima semua kalangan.

Mengingat Kabayan baru tayang dua pekan, masih ada kesempatan untuk memperbaiki ceritanya. Khusunya pada penokohan yang ada.  Nah, bagaimana menurut Anda?


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Dunia TV | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top